Duka Menjadi Seorang PNS / ASN
Jadi PNS alias ASN itu, gaji oke,
tunjangan kinerja (tukin) besar, ada pensiun, hidup terjamin. Mungkin kamu
sudah sering mendengar tentang hal itu ya… Bisa
jadi benar, bisa jadi tidak. Hal itu tergantung instansi dan jabatan
dari PNS yang bersangkutan.
Sebagai contoh, sudah banyak yang
tahu dong kalau ASN di lingkungan Kementerian Keuangan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibanding kementerian lainnya. Bahkan untuk lulusan baru D3 perguruan
kedinasan PKN STAN (yang berada di bawah naungan Kemenkeu), sudah bisa
mendapatkan gaji sekitar 7-8 juta.
Pegawai Negeri Sipil / Aparatur Sipil Negara
Sementara itu untuk ASN di
lingkungan pemda, DKI Jakarta menempati posisi paling atas untuk pendapatan
ataupun tunjangan pegawainya. Dengan kondisi sebagai pusat ekonomi dan
tingginya PAD yang diterima, wajar saja jika ASN provinsi ini mendapat
tunjangan yang lebih besar dibanding ASN pemda lainnya.
Tapi sejenak dulu, tidak semua
ASN yang mendapatkan kemudahan financial seperti itu. Kenyatannya, juga cukup
banyak ASN yang mengajukan pengunduran diri. Berikut hal-hal duka yang dialami
oleh ASN.
1. Tidak
semua ASN mendapat gaji dan tunjangan besar
Seperti yang
ditulis di atas, pendapatan tergantung dengan jabatan dan instansi tempat ASN
tersebut bernaung. Untuk ASN yang berada di sebagain daerah, masih banyak yang
mendapatkan gaji di bawah UMR.
"Gajinya memang kecil, tapi tukinnya besar
dong, bisa sampai puluhan juta."
Tinjingin
Source: Tribunnews.com
Nah, ada yang
gajinya di bawah UMR dan tukin yang didapat pun juga tidak besar, berkisar
ratusan ribu. Jangan samakan seluruhnya
gaes. Makanya banyak ASN yang mempunyai
pekerjaan ataupun usaha sampingan, entah itu untuk memenuhi hobi ataupun memang
untuk memenuhi kebutuhan.
(Btw ini kita
masih obrolin ASN lho ya, belum lagi tentang tenaga honorer.)
2. Siap untuk Dicaci
Seorang teman
bercerita saat dirinya mengikuti Diklat CPNS. Ia dan calon ASN yang lain
diingatkan oleh senior, bahwa mereka harus siap menerima cacian dari
masyarakat. Disalah-salahkan dan lainnya.
Sabar...
Source: Islami.co
Apalagi dengan
kekuatan jari warganet di social media, perkara caci mencaci menjadi lebih mudah. Memang ada
oknum ASN yang seenaknya, tapi juga banyak yang benar-benar bekerja untuk
masyarakat dan melayani negara.
Ingat foto para
ASN yang hang out bareng di jam kerja? Foto itu sempat viral dan diamuk massa
di sosial media. Hal seperti ini memang memerlukan control sosial dari
masyarakat. Namun karena hal tersebut, ASN lain yang sudah lurus-lurus saja dan
bekerja dengan benar, juga terkena imbasnya.
3. Siap penempatan di seluruh Indonesia
Biasanya ini dialami ASN di wilayah kementerian atau pemerintah pusat. Bagi yang suka petualangan dan jalan-jalan, asyik-asyik aja kalau begini. Apalagi kalau masih single. Nah beda cerita kalau udah berkeluarga.
Banyak PNS yang
pulang ke keluarganya pada hari Jumat lalu kembali lagi untuk bekerja di Senin
pagi. Ada yang menempuh jarak puluhan kilometer, dan ada yang menempuh jarak
ratusan kilometer dan memesan ongkos pesawat untuk ini (apalagi dulu ketika
ongkos pesawat belum semahal sekarang). Lain cerita jika memang jarak yang
terbentang sangat jauh dan memakan ongkos yang mahal dan waktu perjalanan yang
lama.
Luasss
Source: Wikipedia
Seorang teman
cerita, tentang adiknya yang penempatan di pulau lain dan sering menelpon ke
rumah dan menangis ingin pulang. Ada juga cerita tentang ASN muda yang hamil dan
mesti jauh dari suami karena ditempatkan nun jauh sekali.
4. Tidak sesuai dengan idealisme
Umumnya ini
dikeluhkan oleh golongan ASN muda. Saat baru masuk ke instansi, beberapa
menemukan masih adanya praktek-praktek KKN di tempatnya bekerja. Hal ini bertentangan
dengan idealisme para ASN muda tersebut. Namun sebagai newbie, untuk bisa mengubah
hal itu tentu saja cukup sulit.
5. Suasana kantor yang kurang menyenangkan
Perlakuan yang semena-mena dari atasan salah satunya. Ya ini balik lagi ke kantor
masing-masing sih. Tidak semua instansi yang begini dan tidak hanya instansi
pemerintahan saja yang seperti ini. Karyawan di kantor swasta juga banyak yang
mengeluhkan hal ini.
Nah, jadi kalau kamu tiba-tiba
mengetahui bahwa ada temanmu atau kenalanmu yang resign sebagai ASN, jangan
buru-buru nge-judge: "Hei, kufur nikmat anda!"
Relax... Santai...
Source: mim.or.id
Kita tidak tahu apa yang dialami dan dipikirkannya. Selain hal
yang di atas, bisa jadi ada alasan lain yang diimpikan dan ingin dikejarnya. Founder
dari salah satu yayasan penggalangan dana terbesar di Indonesia, merupakan mantan
ASN yang resign ketika umurnya menginjak 30-an tahun lho.
Hidup ini pilihan kan.
Hal-hal di atas merupakan sharing
cerita dari teman-teman baik itu yang masih bernaung ataupun sudah keluar dari
posisinya sebagai ASN. Jika kamu seorang ASN, mungkin ada pengalaman berbeda dengan yang kamu alami, entah itu suka ataupun duka.
Bisa jadi salah satu referensi
untuk teman-teman, bagi yang ingin mendaftar CPNS. Disclaimer ya, tulisan ini tidak untuk mengatakan bahwa jadi ASN itu bagus, atau jadi ASN itu tidak bagus. Hanya saja untuk membagi sudut pandang lainnya.
Meski saya cantumkan 5 hal di atas, namun kita tentu juga tidak mengecilkan niat dan keinginan tentang pengabdian pada negara dengan menjadi ASN. Jadi hidup ini pilihan ya.
Meski saya cantumkan 5 hal di atas, namun kita tentu juga tidak mengecilkan niat dan keinginan tentang pengabdian pada negara dengan menjadi ASN. Jadi hidup ini pilihan ya.
Semoga
tulisan ini bermanfaat.
26 Comments
Hidup ini pilihan. Sampai hari ini, orang tua kadang-kadang masih nanya enggak mau coba jadi PNS, Mbak? Alasannya, karena dapat tunjangan di hari tua. Namun hidup pilihan, InsyaAllah rezeki juga sudah diatur dan akan tertukar. Bismillah menjemput rezeki dari jalan lain 😌
ReplyDeleteAamiin.. semoga bisa hidup dengan keinginannya y mba
DeleteOrangtua saya dulu malah melarang saya jadi PNS kak .katanya, nanti kalo kamu gak kuat menolak yang bertentangan dengan ideologi kamu, nanti akhirnya ngikut..
ReplyDeleteTapi memang diaminkan orangtua supaya gak lulus kali ya kak.
Soalnya pernah lulus dengan nilai terbaik, ketika ujian kedua, sudah menghilang dari peredaran nama saya. Hehe
Hehehe, memang bukan jalannya berarti kak..
Deletewihhh tulisan ini menarikkkk... sejauh ini saya seringkali mendengar, ASN adalah pilihan yang tepat, itupun di era sekarang ini. hal ini karena ASN akan mendapatkan tunjangan hari tua, atau pensiunan... Tapi ulasan ini membuat pandangan saya berubah... Baik-baik bersyukur atas hidup kita. terimakasih
ReplyDeletenon-pns juga bisa menyiapkan dana pensiun dari skrg :)
DeleteAha, jadi tahu sudut pandang dari ASN ya. Selama ini yang diketahui umum adalah keuntungan dari jadi ASN saja. Selalu ada dua sisi ya
ReplyDeleteIyap,, semua hal selalu sudut pandang yg berbeda ya
DeleteKalau orang tua saya minta banget buat jadi ASN, saya sendiri yang gak mau. Ya itu setiap pilihan pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Gak nyangka ternyata ada ASN yang gajinya di bawah UMR juga ya
ReplyDeleteAda kak..
DeleteSenior saya pernah bilang, menjadi asn adalah nrimo
Bener banget kak, nggak semua ASN gajinya gedhe. Dan nggak semua ASN nyaman dengan apa yang dikerjakan. Hidup memang pilihan, semua berhak menentukan hidup masing2. Yang penting mampu bersyukur dengan apa yang diperoleh sekarang.
ReplyDeleteBetul kak,,hidup pilihan..
DeleteAsn juga sebuah pekerjaan mulia krn mengabdi kepada negara
Orang tuaku keduanya ASN dan ngga mendadak punya gaji besar. Pengabdiannya 30 tahun dan baru dapat tunjangan besar 10 tahun terakhir. Alhamdulillah. Apalagi ASN guru yaah.
ReplyDeleteAlhamdulillah...
DeleteWah guru,, pahlawan pendidik bangsa ya mba :D
Sebenarnya semua sebanding dengan resiko pekerjaannya, salah satunya penempatan yang bisa diluar kota, jadi kalau gajinya besarpun memang sudah selayaknya. Kalo jualan sih ya harga sesuai kualitas barang.
ReplyDeleteAda juga yang penempatan jauh, gajinya besar. Ada juga yang kecil kak..
DeleteAku ada teman yang yang pernah resign dari statusnya sebagai ASN Kak.
ReplyDeleteBelakangan saya paham, dia ternyata idealis yg cukup berat.
Hingga gak mudah juga ya ternyata jd ASN ya Kak.
Iya kak,, tapi teman kakak menang dengan membawa idealismenya.. dia ga terwarnai,, kerenn
DeleteKalo mama mertua saya yang baru saja pensiun jadi guru bilang, PNS itu kerja untuk pengabdian. Kalo mau kaya, ya jangan jadi PNS. Kalo mau kerja nyaman, terjamin sampai tua, meski hidup harus sederhana, ya silakan jadi PNS. Hehehe.
ReplyDeletePns hidup tenang, minimalism ya kak
DeleteEntah knapa sterotip ASN selalu negatif dimata bnyk orang ada yg bilang dtng jam 10 absen jam 12 istirahat jam 14 pulang hehe.. tentunya ga semua spti itu ya apalagi jmn terbuka spti skrg ini
ReplyDeleteIya, kasihan asn yang kerjanya sudah benar, tapi masih dapat stereotype ini
DeleteBanyak lho orang yg pengen jadi ASN. Jd dijalani aja aturan dan kinerjanya. Pasti seorang ASN sblm diangkat sdh disumpah untuk setia kpd negara. Hihi
ReplyDeleteBetull, menjadi asn pengabdian untuk negara
DeleteJujur saya termasuk yang gak suka dengan PNS. karena pernah kejadian salah satu anggota PNS di kelurahan yang minta uang administrasi saat mengurusi surat. jumlahnya terserah dan saya kasih 10 rb. tak berapa lama setelah itu ada tukang bakso lewat dan PNS tadi pakai uang yang saya kasih buat beli bakso. loh. katanya uang administrasi. kok dipakai pribadi. memang gak semua PNS seperti itu. tapi sejak saat itu saya jadi infil. masalahnya mertua saya ternyata juga Pensiunan PNS. hadeh, peace ah. hehe
ReplyDeleteASN di daerahku kece kece lho. Apalagi tempat lingkunganku honor. Duh, ngiler dech mau juga jadi ASN.
ReplyDelete