Merayakan Perempuan
Bukan hanya Kartini saja. Ada pahlawan perempuan lain yang juga patut untuk dirayakan.
Tiap
tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Kisah tentang
emansipasi perempuan Indonesia akan selalu dirayakan pada hari ini. Bahkan W.R.
Soepratman menggubah lagu yang berjudul Ibu Kita Kartini, dan saya hapal lagu
ini sejak bangku SD.
Ibu Kita Kartini
Faktapers.id
Dari
fakta tersebut, Kartini merupakan pahlawan perempuan Indonesia yang paling
populer di masyarakat. Tapi perlu tentu kita ingat, sejarah juga mencatat
tentang nama-nama seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Martha Cristina Tiahahu.
Mereka pahlawan yang ikut turun ke medan perang melawan penjajah Belanda.
Ada
lagi nama-nama seperti Siti Manggopoh , Maria Walanda Maramis, Nyi Ageng Serang
dan lainnya. Atau Dewi Sartika dan Rahmah El Yunusiyah yang membangun sekolah pada
1904 dan 1923. Atau Rohana Kudus, salah satu pelopor kewartawanan di Indonesia,
dan merupakan wartawan perempuan pertama di nusantara.
Maria Walanda Maramis - Pahlawan dari Manado
Sumber: Wikipedia
Pertanyaannya, mengapa mereka tidak dirayakan?
Kartini dan Sejarah Perayaannya
Kartini
lahir pada 21 April 1889. Beliau mendapat pendidikan formal sampai umur 12 tahun.
Setelahnya diketahui bahwa Kartini berkorespondensi dengan beberapa sahabat
perempuan di Belanda, sebut saja Abendanon, Zeehandelaar. Mereka berdiskusi dan
bertukar pikiran.
Rebecca Rijkman sebagai Stella Zeehandelaar di Kartini Movie
Sumber: Akurat
Kartini
mengeluhkan sistem patriarki di lingkungannya, dan ia begitu terinspirasi
dengan kemajuan dan kebebasan perempua Belanda khususnya dalam bidang
pendidikan. Kartini menginginkan
kesetaraan pendidikan juga untuk para perempuan pribumi, pemikirannya tentang
kesetaraan ini kini lebih kita kenal sebagai emansipasi.
Kartini
yang saat itu dipenuhi semangat untuk mengajar kaum perempuan, memulainya dari
mengajari anak-anak perempuan di sekitar lingkungannya. Keinginannya besar
untuk mendirikan sekolah khusus perempuan. Namun sayangnya hal itu tidak
tercapai, ia akhirnya dinikahkan dan kemudian meninggal saat melahirkan anaknya
pertamanya.
Sementara
itu pada 1911, sahabat pena Kartinni mengumpulkan surat-suratnya dan
menerbitkannya di Belanda dengan judul Door
Duisternis tot Licht, yang berarti dari Kegelapan Menuju Cahaya. Karena
buku tersebut, nama Kartini begitu terkenal di kalangan orang Belanda. Hingga
pada 1912, Van Deventer yang merupakan seorang tokoh politik etis mendirikan
sekolah yang dinamai dengan Sekolah Kartini.
Terbit sedjak tahoen 1911
Sumber: Dhianita Kusuma Pertiwi
Pada
1922, buku Door Duisternis tot Licht diterjemahkan
oleh Armijn Pane dan dicetak dalam Bahasa Melayu, dengan tajuk “Habis Gelap Terbitlah Terang : Boeah Pikiran”.
Hingga pada 1964, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional
sekaligus menetapkan pada tanggal 21 April sebagai peringtatan Hari Kartini.
Pahlawan Perempuan Lainnya
Lain
halnya dengan Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Siti Manggopoh, Cristina Martha
Tiahahu. Nama-nama yang turun langsung ke medan perang itu adalah musuh
pemerintah kolonial Belanda. Tak ada perayaan. Tentu haram hukumnya jika pihak
Belanda menyanjung mereka.
Atau
kalau begitu, bagaimana dengan nama-nama para pendiri sekolah? Perempuan yang
juga berjuang untuk pendidikan seperti Dewi Sartika, Rohana Kudus, Rahmah El
Yunusiyah. Pun tak ada perayaan. Kecuali saat sebagian kalangan memperingati
hari wartawan, maka nama Rohana Kudus akan mencuat juga.
Rahmah El Yunusiyah
Sumber: gomuslim
Tanpa
mengecilkan jasa, pemikiran, dan juga semangat Kartini yang telah melampaui
zamannya. Kartini tetap menjadi seorang tokoh yang menginspirasi. Seorang
pahlawan bangsa. Namun kita juga perlu untuk kembali menelusuri nama-nama
pahlawan perempuan lain dengan berbagai kisah kepahlawanannya.
Sedikit
yang tahu, bahwa nusantara di abad 17 telah mempunyai seorang laksama laut
perempuan pertama di dunia yang bernama Keumalahayati. Ia memimpin 1000 orang
tentara, mereka membangun benteng, dan berhasil memukul mundur pasukan Belanda
yang ingin menjajah. Sang Laksamana Keumalahayati bahkan juga memenangkan duel
ketika melawan Cornelis de Houtman, pemimpin armada Belanda ketika itu.
Laksamana Keumalahayati
Sumber: darilaut.id
Inspirasi untuk Kita
Dan
banyak nama-nama lainnya yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi kini. Entah itu bagi yang mengalami KDRT, yang
merasa inferior dibanding laki-laki, atau perempuan yang memandang gender
mereka sebagai kelemahan. Meskipun, bahkan di hadits Nabi juga disebutkan bahwa
laki-laki adalah pemimpin, namun perempuan juga perlu untuk mengetahui bahwa
sebenarnya ia “kuat”.
Karena
sungguh, kisah-kisah kepahlawan para perempuan di atas sudah lebih dapat
menjadi lebih dari sekedar inspirasi. Sehingga tiap tahun kita tidak hanya
merayakan tentang Kartini saja, namun juga merayakan pahlawan-pahlawan
perempuan lainnya.
Strong
Sumber: Freepik
Baca juga:
49 Comments
aku salut dengan semua perempuan Indonesia karena bisa menjalani hidup dengan sangat tangguh dan berani :D bahagia selalu untuk kita semua ya
ReplyDeleteaamiinn kak
Deletejadi inget, tahun ini tidak merayakan hari kartini di sekolah-sekolah karena pandemi covid ya.. tapi maknanya tetap terasa
ReplyDeletemantap kak
DeleteBangsa kita memiliki banyak tokoh perempuan yang berjuang di garda depan untuk kemerdekaan, sayang tidak banyak dieskpose karena faktor politik dan sejarah penjajahan ya
ReplyDeleteiya, sayangnya masih ada yang kebawa sampai skrg kak
DeleteBener mba. Sebenernya pahlawan perempuan lain malah sebenernya jauh lebih berjasa ya dari Kartini. Karena mereka malah terjun langsung menghadapi belanda. Sayangnya yang kita tahu cuma tentang kartini aja tpi pahlawan lain kurang ya
ReplyDeleteiya kak,,harus kita blow up lagi
Deleteselamat hari perempuan Indonesia, semoga tetap melahirkan anak-anak yang sangat berbakti kepada orang tua serta negaranya
ReplyDeleteaamiin
DeletePerlu banyak tulisan mengenai para perempuan hebat ini. Perlu banyak kajian agar tidak banyak misinformasi. Memang patut disayangkan, meski ada tulisan pun, jangkauannya tidak luas karena sedikit yang mencari.
ReplyDeleteSaya beberapa kali menulis tentang tokoh perempuan, dibandingkan dengan Kartini. Bukan karena saking cintanya tapi karena menyandingkan data dan tahun itu amat sangat penting, juga peristiwa yang terjadi saat itu.
iya kak, jadi perlu hati nulis sejarah ya
Deleteterima kasih Mba Zikr sudah mengingatkan kembali cerita tentang perempuan melalui Kartini, semoga kita menjadi kartini berikutnya yang berkontribusi terhadap empowering perempuan lainnya ya
ReplyDeleteaminn
DeleteSetiap perempuan itu kuat dengan keunggulannya masing-masing. Sayangnya nggak semua perempuan memperoleh kesempatan yang sama. Apalagi di masa sekarang, masih ada saja yang mendiskreditkan perempuan, menganggap kaum ini tidak layak mengenyam kemajuan.
ReplyDeleteBiasanya april Sekaligus ada perayaan hari Kartini, ini yang ditunggu tunggu anak sekolah karena ada lomba seru dan pake pakaian adat
ReplyDeleteAda begitu banyak suka dan duka menjadi perempuan. Namun aku tetap selalu bangga menjadi perempuan, terutama saat melihat perjuangan para wanita, baik itu guru, ibuku sendiri, bahkan sampai yang sudah melegenda seperti Ibu Kartini.
ReplyDeletewww.lisaandherworld.com
setuju mba kalau selama ini inspirasi kita untuk perempuan hebat hanya pada kartini, padahal ada banyak sekali perempuan hebat di masa lalu yang jasanya pun berdampak hingga hari ini tapi lagi-lagi kita pun sebagai perempuan kurang mengapresiasi sehingga tahunya hanya kartini saja, nice sharing mba
ReplyDeleteiya kak,, aku juga baru belajar lagi ini
DeleteSaya setuju dengan tulisan ini. Bahwa tanggal 21 April adalah hari perayaan untuk perempuan. Bahkan untuk pahlawan wanita di masa kini. Bagiku, ibuku adalah pahlawan yang menginspirasi kehidupan kami.
ReplyDeleteSemoga hanya tahun ini tidak ada perayaan hari Kartini ya, Mbak. Karena setiap tahunnya selalu ramai dengan anak sekolah pawai pakai baju adat dan adanya lomba-lomba di sekolah. Bahkan termasuk para pekerja perempuan yang mengenakan kebaya di hari Kartini. Sosok Ibu Kartini memang salah satu tonggak sejarah emansispasi wanita Indonesia. Alhamdulillah sampai sekarang Indonesia punya perempuan-perempuan hebat di bidangnya masing masing.
ReplyDeleteI can’t agree more. There’s so many incredible woman in Indonesia who had contributed tremendously today’s beloved country of ours. We should celebrate their greatness and inspiration as well
ReplyDeletebetul banget kak,, kita merayakan semua pahlawan perempuan
DeleteAku jadi lebih tau banyak perempuan hebat. Jadi inspirasi banget buat kita yang masih berjuang menggapai tujuan masing-masing
ReplyDeleteSebebnarnya enggak cuma perempuan, banyak laki-laki juga yang telah berjuang tapi belum mendapat gelar pahlawan ataupun malah dilupakan sumbangsihnya pada negara. Sebenarnya ada solusi karena sudah ada lembaga tersendiri yang menangani ini.
ReplyDeleteTapi di luar mengapa Kartini? Karena korespondensinya sudah melibatkan negara lain, mungkin itu, sehingga ia lebih dulu terpapar jelas perjuangannya. Sementara yang lain baru diketahui setelahnya.
korespondensinya kencang ya kak, jadi di luar negeri beliaulah yang jadi perhatian
DeleteKartini lahir pada 21 April 1989. <<--- Mungkin typo ini ya mba
ReplyDeleteAda satu lagi mba tokoh perempuan yang menginspirasi. Helen Keller. Dengan segala keterbatasannya dia sanggup menebarkan inspirasi ke seluruh dunia.
oiyaa, makasih sudah dibetulkan kak...
DeleteBangga ya dengan Indonesia yang memiliki banyak pahlawan perempuan. Ibu Kartini merupakan representasi semuanya, bukan satu2nya. Bahkan kita sendiri pun tanpa sadar telah menjadi bagian dari pejuang itu
ReplyDeleteaamiinn
DeleteAku suka penyajian sejarah begini...
ReplyDeleteAgar kita sadar kita ini dulu bagaimana dan jangan sampai menjadi kaum terjajah masa kini.
Indonesia banyak pahlawan perempuan yang menunjukkan bahwa kita bangsa besar bahkan perempuannya saja berani menghadapi penjajah.
ReplyDeleteSaya yakin kita bisa jadi kartini dengan versi masing-masing. Minimal untuk keluarga kita sendiri. ^^
ReplyDeleteBanyak tokoh perempuan yang bisa diteladani sehingga perempuan tetap memiliki eksistensi
ReplyDeleteBanyak sekali tokoh perempuan hebat di Indonesia. Dan sebenarnya para perempuan hebat itu tetaplah menjadi inspirasi walaupun tak disebutkan namanya. Setidaknya sebelum ia dikenal berjasa bagi masyarakat, ia telaj dirasakan manfaat dan cahaya nya ditengah keluarganya
ReplyDeleteSaya tahu kisah Laksmana Keumalahayati. Sungguh-sungguh ksatria beliau, meskipun seorang perempuan. Indonesia patut berbangga.
ReplyDeleteKita harus menelafani dan meneruskan perjuangan pahlawan perempuan ya Mba. Aku jadi ingat ibu kita kartini. Yang tiap tanggalnya di sekolahku selalu bikin acara
ReplyDeleteKeponakan saya namanya keumala Hayati, cerdas dan mandiri. Semoga menjadi titisan yang dapat mengharumkan nama bangsa dan agama.
ReplyDeleteAaminn,, semoga keponakannya juga bisa jadi seseorang yang keren ya kak
DeleteJarang nemu tulisan tentang Pahlawan2 perempuan. Saya seneng bisa baca artikel ini. Pengetahuan soal Pahlawan2 tersebut bertambah dan ingin cari tahu lebih banyak. Terimakasih kak
ReplyDeleteSebagai perempuan, saya merasa bangga atas apa yang sudah saya raih untuk membahagiakan orang-orang terdekat. Apalagi bulan kelahiran saya sama dengan ibu Kartini.
ReplyDeleteKeumalahayati . . Familiarnya dengan malahayati.. kirain laki..rupanya wanita...
ReplyDeleteDan emang sich kartini saja yang sepertinya (beruntung) menonjol ketimbang yang lainnya.. tapi bukan berarti yg lain dilupakan.. minimal di abadikan dengan dijadikan nama jalan.. nama daerah dll...TFS kak
Ya setuju sekali, gender bukan untuk membandingkan mana yang kuat mana yang lemah. Banyak banget perempuan-perempuan hebat yang mengukir kisah luar biasa dari dulu sampai sekarang.
ReplyDeleteperempuan nusantara sdh terbukti tangguh dari dulu ya mbak..sdh bisa membela emansipasi kaum nya jg..keren pokoknya..
ReplyDeleteBetul mbak tanpa mengecilkan kartini..pahlawan Perempuan indonesia jg banyak yg perlu diingat jasa2nya.
ReplyDeleteKita memang patut bangga karena para perempuan Indonesia sejak dulu turut berjuang walau tak semua diketahui. Keren lah pokoknya
ReplyDeleteSemoga perempuan-perempuan milenial di negara kita bisa meneladani RA Kartini dengan semangat emansipasinya. Bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar dapat memajukan negaranya sendiri
ReplyDeleteBetul mbak, karena sebenarnya masih banyak pahlawan perempuan selain ibu kita Kartini. Semoga kita semua bisa meneladani sifat dan semangat beliau dalam mencerdaskan bangsa ini.
ReplyDeleteMenarik sekali bahasan ini. Selama ini yang kita kenal itu ibu Kartini. Bahkan dibuatkan lagu.
ReplyDelete