Gashlighting 1944: Manipulasi Pikiran
Pernah nggak sih ada seseorang yang mencoba memanipulasi
kamu, sehingga kamu jadi punya pikiran seperti apa yang dikatakan olehnya?
Contoh mudahnya, dongeng Rapunzel yang percaya pada Ratu Jahat bahwa dunia di
luar menara itu sangat buruk. Hal ini dalam teori psikologi disebut dengan
gaslighting.
Dalam hal-hal yang lain, bisa jadi korban gashlighting ini justru
meragukan kredibilitasnya sendiri, ragu pada apa yang ia yakini, ia dengar, dan
ia lihat. Kasus gashlighting biasanya terjadi di hubungan atau di politik.
Kenapa sih namanya jadi gashlighting? Nah, ini ada film
klasik nih dengan kisah tentang manipulasi pikiran orang lain. Judulnya Gashlight.
Gaslight merupakan film bergenre psikologi thriller yang
dibintangi oleh Ingrid Bergman, Charles Boyer, dan Joseph Cotton. Serta
disutradarai oleh George Cukor dan rilis di tahun 1944. Film ini diadaptasi
dari judul drama yang sama pada tahun 1938 yang ditulis oleh Patrick Hamilton.
Plot
Dikisahkan bahwa Alice Alquist, seorang penyanyi opera
terkenal baru saja terbunuh di rumahnya yang terletak di London. Sang pelaku justru tak sengaja meninggalkan
permata yang diincarnya saat ia dipergoki oleh Paula Alquist, keponakan Alice
yang berumur 14 tahun. Paula yang diasuh oleh Alice sejak kematian ibunya,
akhirnya meninggalkan London dan pergi ke Italia untuk menjadi seorang penyanyi
opera seperti bibinya.
Tahun-tahun kemudian berganti. Paula telah dewasa dan
akhirnya menikah dengan Gregory Anton setelah menjalin hubungan asmara yang
singkat selama 2 minggu. Setelah menikah, Gregory meminta dan mendesak pada
Paula untuk kembali ke London, hingga akhirnya mereka tinggal di rumah Alice
yang telah lama kosong.
Di rumah bibinya, Paula mengalami kegelisahan akan ingatan
tentang pembunuhan Alice. Gregory kemudian menyarankan untuk menyimpan semua
perabotan milik Alice di atap. Sebelum perabotan itu dipindahkan, di sebuah
buku tua Paula menemukan surat untuk bibinya dengan pengirim Sergius Bauer.
Tiba-tiba Gregory menjadi meledak dan kasar, namun kemudian ia menjelaskan
bahwa dirinya tiba-tiba ingat akan kenangan buruknya terdahulu.
Setelah barang-barang milik Alice dikunci di atap, berbagai
hal aneh terjadi. Paula kehilangan bros yang diberikan Gregory untuknya, meski
ia yakin bahwa ia sudah menyimpan di tas sebelum mereka keluar menuju Tower of
London. Sebuah gambar juga menghilang dan Gregory mengatakan bahwa Paula yang telah
mengambil dan menyembunyikannya. Tapi Paula tak dapat mengingat bahwa ia
melakukan hal-hal itu.
Pada malam hari di rumahnya, Paula mendengar langkah kaki di
ruangan atap yang tertutup. Ia juga
melihat kerlip lampu gas, yang sebentar terang lalu kemudian meredup. Saat
menceritakannya ke Gregory, suaminya mengatakan bahwa hal itu hanyalah
halusinasi Paula saja.
Gregory akhirnya mengurung Paula dari dunia luar dengan
alasan untuk kebaikan Paula, karena Paula memiliki masalah dengan syaraf dan
membuatnya menjadi seorang kleptomaniak. Di suatu pesta, Gregory juga menemukan
jam tangan rantai miliknya yang hilang di dalam tas milik Paula. Hal itu
membuat Paula berteriak histeris di depan tamu dan ia berpikir untuk tidak lagi
keluar bertemu dengan banyak orang.
Asisten rumah tangganya yang bernama Nancy, justru
memperburuk situasi. Paula yakin bahwa Nancy membencinya. Namun Gregory
mengatakan bahwa Paula hanya paranoid dan berhalusinasi bahwa Nancy
menghinanya. Secara diam-diam, Gregory sebenarnya bermesraan dengan Nancy.
Hingga akhirnya seorang laki-laki menemui Paula, ia adalah Brian
Cameron of Scotland Yard, seorang polisi yang merupakan penggemar Alice
semenjak kecil. Cameron melihat Paula di Tower of London, dan mengikuti Paula
karena begitu mirip dengan Alice, penyanyi opera idolanya yang dibunuh
bersamaan dengan permatanya yang hilang. Dengan wewenangnya sebagai polisi, ia
menelusuri kembali kasus lama itu.
Cameron sendiri telah melihat Gregory yang tergelincir saat
menyelinap masuk ke atap miliknya. Ia
memberitahu pada Paula bahwa cahaya lampu gas itu memang ada, nyata. Mereka
mencari surat atas nama Bauer yang telah disebut Gregory sebelumnya sebagai
halusinasi Paula.
Paula tidak mengetahui bahwa suaminya adalah Sergis Bauer,
orang yang mengirim surat beberapa tahun lalu sekaligus pembunuh Alice. Dia
mencari Paula di Italia untuk bisa mendapatkan permata Alice. Gregory
mengobrak-abrik barang-barang di atap untuk
mencari permata Alice yang diyakininya masih berada di sana.
Suara langkah kaki yang didengar Paula sebelumnya adalah langkah
kaki Gregory. Kerlip lampu gas yang dilihat Paula disebabkan karena lelaki itu
mengurangi gas agar cahayanya tak sampai ke lantai bawah. Kleptomania yang
dituduhkan pada Paula semuanya dilakukan oleh Gregory.
Gregory menggunakan cara licik untuk membuat Paula percaya
ia memang gila. Berharap dengan kebingungan yang dialami Paula, memberikannya
kekuatan hukum yang besar atas diri istrinya sehingga ia dapat mencari permata
itu dengan leluasa.
Di saat bersamaan dengan kedatangan Cameron, Gregory masih
mencari permata itu. Hingga ia kembali ke rumah dan mengetahui bahwa tampaknya Paula
telah dikunjungi lelaki lain. Ia tahu bahwa kebohongannya mulai terungkap,
namun ia lagi-lagi membuat Paula bingung dan mengatakan bahwa segalanya
hanyalah halusinasi Paula.
Cameron tiba-tiba muncul dan menyerang Gregory, mengejarnya ke
atap menangkapnya. Paula mengikuti mereka, dan akhirnya yakin akan kewarasannya,
dan ingin sedikit membalas dendam. Paula minta ditinggalkan berdua bersama
Gregory yang telah diikat oleh Cameron. Gregory mencoba meyakinkan Paula untuk
memotong ikatan sehingga ia bisa kabur. Paula mengejek Gregory, mengatakan
bahwa pisau di tangannya tidak nyata. Hingga akhirnya Paula memanggil Cameron
untuk membawa pergi Gregory.
Itu dia alur cerita Gashlight. Seru juga ya filmnya. Dari sini
bikin kita bisa jadi lebih mikir lagi untuk nggak mudah percaya atas apa yang
dikatakan sama orang lain dan mendorong kita untuk jadi lebih bisa verifikasi
tentang suatu hal.
Diterjemahkan dari Wikipedia
0 Comments