Film yang Mengubah Undang-Undang Negara, Silenced
Seperti kisah-kisah di buku novel,
ternyata di dunia nyata ada lho film yang bisa menjadi penegak kebenaran.
Dapat membuat sang penjahat mendapatkan hukumannya, membuka mata masyarakat,
bahkan mengganti undang-undang yang berlaku di suatu negara.
Hah?
Ada yang film seperti itu?
Ada…
Salah satunya adalah Silenced. Ini
dia 5 hal yang bisa kamu ketahui tentang film ini.
Salah satu poster film Silenced
sumber:tribunnewswiki.com
1. Kisah Nyata yang Berawal dari Novel
Berawal dari novel yang diangkat
dari kisah nyata di tahun 2005. Sang penulis Gong Yujin mengisahkan tentang
kejadian yang terjadi di sekolah Gwangju Inhwa School, sekolah khusus untuk
anak-anak tunarungu.
Kisah itu kemudian diangkat
menjadi film Silenced dan dirilis pada
tahun 2011. Film yang disutradarai Hwang Dong Hyuk tersebut menarik 4,7
juta penonton. Jumlah tersebut hampir sepersepuluh dari penduduk Korea.
2. Keanehan di Sekolah Difabel
Kalau kamu berpikir bahwa film
ini tentang perjuangan anak-anak difabel dalam menjalani hidup, kamu benar.
Tapi masalah anak-anak yang ada di film ini lebih kompleks.
Awal cerita dimulai ketika seorang
guru bernama Kang In Ho yang diperankan Gong Yo, baru saja pindah ke kota di
Provinsi Jeolla Utara dan ia mulai mengajar di sebuah sekolah tunarungu.
Kang In Ho mendalami isi hati siswa
sumber: kompasiana.com
Kang In Ho berusaha untuk dekat
dengan para siswa. Tapi hal itu sulit baginya untuk karena mayoritas siswa di
sana menutup diri. Akhirnya saat siswa mulai percaya pada Kang In Ho, ia malah
mengetahui bahwa siswa-siswa itu mengalami pelecehan seksual dan penganiayaan
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-guru mereka sendiri.
3. Ketakadilan dan Aparat yang Ikut Terlibat
Kang In Ho dan dibantu aktivis
kemanusiaan yang bernam akhirnya mencari keadilan untuk para siswa yang
menjadi korban. Meski akhirnya berhasil menyeret enam pelaku ke pengadilan,
namun hukuman hanya berkisar 6 bulan, 1 tahun, dan ada yang penahananya
ditangguhkan.
Hal ini disebabkan karena adanya
praktek suap dan faktor dimana pelaku merupakan orang terpandang di kota
tersebut. Yang terpenting adalah teramat lunaknya undang-undang yang berlaku
untuk kasus pelecehan seksual dengan anak usia di bawah 13 tahun. Yang mana
sesuai undang-undang, pelaku memang hanya akan dijerat dengan hukuman yang tak
terlalu berat. Hal-hal tersebut dikritik oleh aktivis HAM serta korban karena
lemahnya hukum yang ada.
Jung Yu Mi si aktivis HAM, kala di pengadilan
sumber: idntimes
4.
Menimbulkan
gelombang kemarahan di Korea Selatan
Pasca film ini rilis dan ditonton
oleh jutaan orang, mulai muncul gelombang kemarahan dan protes masyarakat Korea.
Mulai dari demo hingga petisi online. Hanya enam hari setelah rilis, polisi
akhirnya kembali membuka investigasi untuk kasus yang sudah ditutup itu.
Salah satu anak yang menjadi korban (di filmnya ya)
sumber: idntimes
Dalam waktu dua bulan setelah
perilisan film, Gwangju Inhwa School ditutup oleh pemerintah setempat. Pelaku
yang tadinya sudah bebas dan hanya dihukum ringan, juga mendapatkan kembali
tambahan hukuman selama 12 tahun penjara. Karena investigasi ini dibuka
kembali, jumlah pelaku dan korban yang diketahui juga bertambah.
5.
Merubah
Undang-Undang di Korea Selatan
Hal di atas akhirnya mendorong
pemerintah Korea meloloskan revisi undang-undang tentang pelecehan seksual.
Dimana pelaku pelecehan terhadap anak perempuan yang mengalami cacat dengan
usianya belum genap 13 tahun, dapat dipidana paling lama seumur hidup. Jika
pelaku merupakan orang yang bekerja di instansi sosial masyarakat khususnya
instansi pendidikan, maka hukumannya akan diperberat.
Mengubah UU di Korea
sumber: rmoljateng
Nah, itu dia hal-hal yang bisa
kita tau dari film Silenced. Film ini menjadi panggung dari kasus yang tak
begitu terekspos di media massa. Sehingga begitu booming, menarik perhatian masyarakat dan dapat menjadi sesuatu
yang utopia seperti saya sebutkan di kalimat pembuka di atas.
Semoga dapat menjadi pelaharan
untuk kita semua.
Salam,
0 Comments